Kamis, 05 Desember 2013

REMORSE





Aku masih merasa baik-baik saja ketika orang-orang mulai melangkah menjauh dari hidupku. Tapi bagaimana ceritanya jika kini kau yang harus menjauh dari hidupku? Apakah aku akan baik-baik saja hidup tanpamu?

***
Aku kembali mematut bayanganku untuk yang terakhir kalinya. Membenarkan sedikit tatanan rambutku, dan memastikan riasan wajahku tidak terlalu berlebihan. Lagi, aku menghembuskan nafas lagi. Entah sudah berapa kali aku mendesah pagi ini. Aku gusar setengah mati. Bukankah hari ini aku harus memasang senyum terbaikku? Yah. Bagaimanapun juga aku harus tersenyum, kan? Tersenyum untuk kebahagiaanmu. Untuk kehidupan baru yang akan segera kau sambut esok hari. Bersama orang yang kau cintai, setidaknya begitu seharusnya.

Selasa, 03 Desember 2013

[REPOST] COFFEE, RAIN, AND YOU.



Author: Maharditya
 FB & Twitter: Anis Stiyani / @anisstya
Title : COFFEE, RAIN, AND YOU.
Genre : Romance, Hurt.
Main Cast : - Park Hyu Ra (OC)
                      - Kyu Hyun Super Junior As Cho Kyu Hyun
                      - L Infinite As Kim Myung Soo
Disclaimer  : This Fan fiction is original story of mine. The cast belongs to themselves. So, Don’t bash me !

Seberapa keras usahamu untuk melihat telingamu dengan mata kepalamu sendiri,
pada akhirnya kau hanya bisa melihat bayangannya saja.
Pernahkah kau berpikir sebuah bayangan dapat menipu matamu?
Bukankah ia hanya sebuah bayang-bayang?
Bukanlah suatu hal yang nyata jika kau mau menyadarinya.

000ooo000
 “Myung Soo Oppa, aku pesan wafel dan capucino,” ucap salah seorang gadis didepan meja kasir yang berhasil menarik perhatian Hyu Ra. Ia telah duduk di kafe itu selama hampir dua jam. Kafe dengan aroma kopi dan vanilla yang menguar sampai kesudut-sudut ruangan yang dapat membuat pengunjung betah berlama-lama berada disana.

Rabu, 20 November 2013

Holding Back The Tears Part II



Aku tidak tahu seberapa jauh aku telah meninggalkan apartemenku. Aku membuka mataku perlahan saat merasakan mobil ini sudah berjalan diantara jalan berbatu dan lajunya sudah jauh lebih pelan daripada yang tadi. Aku melihat sebuah bangunan yang hampir mirip dengan bungalau terpampang jelas didepan mataku. Sepanjang pengetahuanku, ayahku maksudku ayah mertuaku tidak mempunyai rumah dinegara ini, jadi ini rumah milik siapa?
Aku masih mencoba menerka-nerka tentang kepemilikan bangunan yang semakin terpampang jelas didepanku ini ketika kurasakan mesin mobil Seung Joon sudah dimatikan. Dia keluar dari mobil dan menggebrak pintunya dengan sangat keras hingga membuat lamunanku buyar. Dia berjalan kesisi pintu mobil dan membukakan pintunya untukku. Seumur hidupku, ini baru pertama kalinya ia sudi membukakan pintu mobilnya untukku. Apakah ini pertanda baik yang Tuhan coba kirimkan padaku? Entahlah.
“cepat keluar!” ucapnya dengan suara tajam.

Minggu, 01 September 2013

Holding Back The Tears (Sequel Love Disease) Part I



 “selamat jalan, Kyo-ya! Jaga kesehatanmu, ne? Jangan tidur larut,” ucap Nyonya Cho saat mengatarkan putrinya itu ke bandara Incheon.
“ne eomma. Aku akan sering-sering mengirim email untuk eomma. Jaga kesehatan eomma, ne? Hyunra-ya! Jaga eomma baik-baik, ne?” ucap Kyo dengan senyum yang dipaksakan.
“ne, eonnie. Aku akan menjaga eomma dengan baik. Serahkan padaku! Aku akan menyusulmu semester depan Eonnie.” Ucap Hyunra semangat.
“ne, aku akan menunggumu.” Ucap Kyo sambil menepuk pundak Hyunra.
“kau tidak menungguku?” ucap seorang namja yang sontak membuat ketiga wanita itu menoleh.

Rabu, 10 Juli 2013

[JoonKyo's Moment] A Litle incident before the story Begin...



Malam itu...
“yobosseo... chogii, apakah benar ini tuan Cho Seung Joon? Aku Choi Dong Kyo. Aku yang ada di mall tadi. Aku menelponmu untuk meminta maaf untuk kesalahanku...” tiba-tiba suara disebrang sana membungkam mulut Kyo dengan seketika.
“oohh.. Choi Dong Kyo-ssi. Ya, aku mengingatmu, aku mema’afkanmu, dengan beberapa syarat,” terdengar nada kemenangan diseberang sana. Kyo sudah menduga ini akan terjadi, ini pasti akan jadi panjang.
“ne? Syarat? Syarat apa?” potong Kyo cepat.
“hmm, karena kau telah menanyakan, maka aku akan menjawabnya.”
“jangan memikirkan syarat yang macam-macam yang tak bisa aku penuhi, pikirkan hal-hal yang kira-kira saja dapat aku lakukan, “ Kyo cepat menambahkan lagi
“gurrae?? Baiklah. Aku punya beberapa permintaan padamu, dan kau tak boleh menolak setiap permintaanku ini.” Kyo merasa seperti dipermainkan, ia tidak merasa melakukan kesalahan apapun yang telah dituduhkan secara tak jelas oleh pria ini. Pria yang sama sekali belum pernah ia temui. Mengapa seakan-akan orang ini membenci dirinya dan ingin sekali mempersulit jalan hidupnya.
“Ma’af. Sebelum kau menyebutkan permintaanmu, bisakah kau menyebutkan dimana letak kesalahan ku padamu?”

Rabu, 13 Maret 2013

_LOVE DISEASE_



_Seoul, Musim Panas 1995_


“Oppa....” pekik seorang yeoja kecil manja.
Yeoja kecil berumur 5 tahun itu berlari-lari senang mengejar seorang namja berumur 10 tahun yang nampak terganggu dan tidak suka dengan kehadiran yeoja itu.
“berhentilah mengikutiku, gadis jelek!” cibir namja itu dengan tatapan tajam.
“waeyo oppa? Namaku Dong Kyo bukan gadis jelek, apa kau lupa?” tanya gadis itu, mengajukan protes.
“bermainlah bersama Hyunra, jangan dekat-dekat denganku!” gertak namja itu lebih keras.
“waeyo, oppa?” tanya gadis kecil itu hampir menangis.
“pergilah,” ucapnya ketus dan meninggalkan yeoja kecil itu ditepi sungai Han sendirian sore itu.
Choi dong Kyo-gadis kecil itu- terpaku ditempatnya. Memandangi punggung Cho Seung Joon-namja yang menggertakknya tadi- dengan tatapan menyedihkan.
“Kyo-ya!” seru seorang namja lain yang seumuran dengan Kyo yang tiba-tiba datang mendekatinya.
“eh, SangChu-ah. Waeyo?” ucap gadis itu kembali ceria.
“ani. Ayo kita ketoko eskrim. Ada eskrim rasa baru yang keluar hari ini. Kau pasti akan menyukainya..” ucap Sang chu ceria.
“jinjja? Bagaimana kau bisa tau?” tanya Kyo dengan mata berbinar.
“eomma mengajakku makan eskrim hari ini, dan aku berpikir untuk mengajakmu ketika aku melihatmu.”
“Kajja kita pergi sekarang?” ucap SangChu sambil menarik lengan gadis itu.
Senja akhir musim panas yang merekah sore ini mengantarkan yeoja kecil itu melewati hidupnya dengan senyuman terkembang. Senyumnya merekah lebar, secerah senja sore itu. lembayung langit yang menjadi lukisan akhir hari itu menjadi pengiring gadis itu menuju sebuah kedai eskrim favoritnya yang nantinya akan sangat ia rindukan.



000ooo000

Rabu, 06 Maret 2013

RAIN AND YOU


Langit malam kota Seoul terlihat pekat tanpa bintang. Butiran-butiran air itu turun dengan meriahnya menemani malam yang tengah merangkak. Seorang yeoja muda awal duapuluhan tengah asyik memandangi butiran air itu. entah sejak kapan ia mulai menyukai hujan. Yang jelas ada perasaan bahagia yang terselip dalam dadanya ketika tangannya berhasil menggapai butiran air itu. melihat hujan dibawah cahaya lampu jalanan ini memberikan efek yang jauh lebih baik.


“anehnya, hujan tak pernah semenarik ini sebelumnya bagiku,” gumam gadis itu sambil tersenyum simpul dan tetap memandangi gerimis yang menerpa wajahnya dengan lembut.


Gadis itu kembali melanjutkan perjalanannya menuju apartemennya setelah selesai berbelanja di salah satu minimarket dekat apartemennya.


“apa ini? Sejak kapan aku mulai tersenyum sendiri seperti ini? Apa aku sudah gila?” kata yeoja itu sendiri bingung.


Sesosok namja yang dari tadi mengikuti yoja itu secara diam-diam hanya tersenyum menanggapi tingkah aneh yeoja itu.



000ooo000




Seberapa kuat aku mencoba untuk melepasmu

Seberapa keras aku mencoba untuk mengabaikanmu,

Kemanapun aku pergi

Nyatanya hanya kau yang berada didepan mataku


Rabu, 27 Februari 2013

JUST LIKE NOW



SEOUL, 6 AM KST
Seorang gadis muda usia sekitar awal duapuluhan tengah berjalan menuju halte bus yang berjarak dua ratus meter dari apartemennya. Gadis itu bernama Choi Dong Kyo. Gadis dengan tinggi 167 cm dengan kulit putih bersih dan rambut hitam kecoklatan melebihi bahu itu terlihat gusar dan terburu-buru. Ini bukan cara yang bagus untuk mengawali harinya pagi ini. Ia setidaknya harus menghabiskan waktu selama satu jam penuh didalam bus yang akan membawanya kekampus yang berada pusat kota Seoul, Seoul National University. Merupakan sebuah keberuntungan bagi Kyo bisa masuk dalam salah satu univerisitas terbaik diKorea ini. Ia ingat bagaimana perjuangannya untuk memasuki universitas itu. ia ingat ia harus berjuang belajar mati-matian untuk persiapan test masuknya dan harus rela kehilangan teman-temannya, bahkan sahabatnya sendiri yang diam-diam ia cintai, Park Sang Chu. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk satu hal yang amat berharga.