Rabu, 13 Maret 2013

_LOVE DISEASE_



_Seoul, Musim Panas 1995_


“Oppa....” pekik seorang yeoja kecil manja.
Yeoja kecil berumur 5 tahun itu berlari-lari senang mengejar seorang namja berumur 10 tahun yang nampak terganggu dan tidak suka dengan kehadiran yeoja itu.
“berhentilah mengikutiku, gadis jelek!” cibir namja itu dengan tatapan tajam.
“waeyo oppa? Namaku Dong Kyo bukan gadis jelek, apa kau lupa?” tanya gadis itu, mengajukan protes.
“bermainlah bersama Hyunra, jangan dekat-dekat denganku!” gertak namja itu lebih keras.
“waeyo, oppa?” tanya gadis kecil itu hampir menangis.
“pergilah,” ucapnya ketus dan meninggalkan yeoja kecil itu ditepi sungai Han sendirian sore itu.
Choi dong Kyo-gadis kecil itu- terpaku ditempatnya. Memandangi punggung Cho Seung Joon-namja yang menggertakknya tadi- dengan tatapan menyedihkan.
“Kyo-ya!” seru seorang namja lain yang seumuran dengan Kyo yang tiba-tiba datang mendekatinya.
“eh, SangChu-ah. Waeyo?” ucap gadis itu kembali ceria.
“ani. Ayo kita ketoko eskrim. Ada eskrim rasa baru yang keluar hari ini. Kau pasti akan menyukainya..” ucap Sang chu ceria.
“jinjja? Bagaimana kau bisa tau?” tanya Kyo dengan mata berbinar.
“eomma mengajakku makan eskrim hari ini, dan aku berpikir untuk mengajakmu ketika aku melihatmu.”
“Kajja kita pergi sekarang?” ucap SangChu sambil menarik lengan gadis itu.
Senja akhir musim panas yang merekah sore ini mengantarkan yeoja kecil itu melewati hidupnya dengan senyuman terkembang. Senyumnya merekah lebar, secerah senja sore itu. lembayung langit yang menjadi lukisan akhir hari itu menjadi pengiring gadis itu menuju sebuah kedai eskrim favoritnya yang nantinya akan sangat ia rindukan.



000ooo000

Rabu, 06 Maret 2013

RAIN AND YOU


Langit malam kota Seoul terlihat pekat tanpa bintang. Butiran-butiran air itu turun dengan meriahnya menemani malam yang tengah merangkak. Seorang yeoja muda awal duapuluhan tengah asyik memandangi butiran air itu. entah sejak kapan ia mulai menyukai hujan. Yang jelas ada perasaan bahagia yang terselip dalam dadanya ketika tangannya berhasil menggapai butiran air itu. melihat hujan dibawah cahaya lampu jalanan ini memberikan efek yang jauh lebih baik.


“anehnya, hujan tak pernah semenarik ini sebelumnya bagiku,” gumam gadis itu sambil tersenyum simpul dan tetap memandangi gerimis yang menerpa wajahnya dengan lembut.


Gadis itu kembali melanjutkan perjalanannya menuju apartemennya setelah selesai berbelanja di salah satu minimarket dekat apartemennya.


“apa ini? Sejak kapan aku mulai tersenyum sendiri seperti ini? Apa aku sudah gila?” kata yeoja itu sendiri bingung.


Sesosok namja yang dari tadi mengikuti yoja itu secara diam-diam hanya tersenyum menanggapi tingkah aneh yeoja itu.



000ooo000




Seberapa kuat aku mencoba untuk melepasmu

Seberapa keras aku mencoba untuk mengabaikanmu,

Kemanapun aku pergi

Nyatanya hanya kau yang berada didepan mataku