Rabu, 20 November 2013

Holding Back The Tears Part II



Aku tidak tahu seberapa jauh aku telah meninggalkan apartemenku. Aku membuka mataku perlahan saat merasakan mobil ini sudah berjalan diantara jalan berbatu dan lajunya sudah jauh lebih pelan daripada yang tadi. Aku melihat sebuah bangunan yang hampir mirip dengan bungalau terpampang jelas didepan mataku. Sepanjang pengetahuanku, ayahku maksudku ayah mertuaku tidak mempunyai rumah dinegara ini, jadi ini rumah milik siapa?
Aku masih mencoba menerka-nerka tentang kepemilikan bangunan yang semakin terpampang jelas didepanku ini ketika kurasakan mesin mobil Seung Joon sudah dimatikan. Dia keluar dari mobil dan menggebrak pintunya dengan sangat keras hingga membuat lamunanku buyar. Dia berjalan kesisi pintu mobil dan membukakan pintunya untukku. Seumur hidupku, ini baru pertama kalinya ia sudi membukakan pintu mobilnya untukku. Apakah ini pertanda baik yang Tuhan coba kirimkan padaku? Entahlah.
“cepat keluar!” ucapnya dengan suara tajam.