"Choi Dong
Kyo... akhirnya kita bertemu juga, kukira kau sudah keluar dari kampus ini..”
Min Woo mengacak poni Dong Kyo asal.
“Sunbae,
aku bukan anak TK yang bisa kau perlakukan seperti itu. Merusak poniku saja,
hufft,” Jawab Dong Kyo sekenannya dan menggeleng-gelengkan kepalanya untuk
memperbaiki letak poninya.
“Kau
terlihat aneh, sejak kapan kau memakai poni?” MinWoo baru menyadari gaya rambut
baru Kyo.
“Hhmm, aku
hanya ingin mengganti penampilanku saja, mengubah suasana hatiku lebih tepatnya, hhmm”
Dong Kyo nyengir lebar didepan Sunbaenya itu.
“Ahh, ternyata
Dong Kyo kami sudah dewasa. Yak! sejak kapan kau mulai memperhatikan
penampilanmu? Apa kau sedang berusaha menarik perhatian seseorang? Bahkan gaya
itu tidak pantas untukmu, aku suka kau dengan battle dari pada poni ini” Min Woo
menyentil kening Dong Kyo dan gadis itu mengaduh pelan, meraba keningnya.
“Hmm,
benarkah? Padahal aku hanya iseng, aku hanya ingin merubah sesuatu yang terlalu
lama monoton dalam hidupku, kurasa..”
“Kau mau
menceritakan padaku?”
“Eh,
Cerita? Soal apa?”
“Sesuatu
yang terlalu lama monoton itu? Apa kau sedang berpikir untuk mencari seorang
kekasih?” Min Woo berbicara seenaknya sendiri.
“Apa aku
terlihat semenyedihkan itu?” tanya Kyo yang lagi-lagi kehilangan arah
pembicaraan.
“Menyedihkan
untuk menyendiri?” tanya Min Woo tak kalah bingung dengan pembicaraan mereka.
“Ahh..
Sunbae, apa yang sebenarnya kita bicarakan, aku tak menangkap apapun dalam
pembicaraan ini,” Dong Kyo menggerutu tak jelas.
“Hahaha,
kau tak perlu memperjelasnya sekarang, semua akan terlihat jelas saat waktunya
kejelasan itu muncul. Kau, hanya perlu
menunggu sampai saat itu tiba..” Min Woo tersenyum penuh arti yang hanya
ditanggapi dengan wajah kebingungan Dong Kyo.
000ooo000
“Kali ini,
apa yang ingin kau makan, Sang Chu-ya?” tanya Dong Kyo dengan mata setengah terpejam
seperti biasa setelah sebelumnya bersusah payah untuk keluar dari ranjang
kasurnya yang hangat menuju kemobil Sang Chu.
“Mmm, apa
kau punya ide?” Sang Chu balik bertanya
“Mm..”
hanya terdengar nafas teratur Dong Kyo. Ia tertidur lagi.
Sang Chu
yang sudah ingin sekali meneriaki agar gadis itu bangun mengurungkan niatnya
setelah melihat betapa damainya wajah itu ketika tertidur seperti ini. Akhirnya
ia memutuskan untuk menarik garis bibirnya keatas, simetris membentuk setengah
lingkaran, senyum.
“Mianhae,
Kyo-ya. Aku selalu saja membuatmu seperti ini” tanpa Sang Chu sadari tangannya
telah mengusap puncak kepala Kyo pelan.
“Aku tahu.
Aku sudah hafal tingkahmu itu, Oppa” hanya terdengar seperti gumaman yang tak
jelas. Namun gumaman yang keluar dari mulut mungil Dong Kyo itu berhasil memunculkan
semburat bahagia diwajah Sang Chu.
“Apa kau
sedang memandangiku sambil tersenyum sendiri? Hentikan kegiatanmu itu, Ahjussi.
Aku risih melihat ekspresimu yang seperti itu” tambah Dong Kyo lagi masih dalam
taraf gumaman yang semakin tak jelas yang sukses membuat Sang Chu meledakkan
tawanya saat itu juga.
Dong Kyo yang
menndengar tawa pria yang begitu keras itu pun tersentak dari tidurnya, dan
tiba-tiba kesadaran telah memenuhi dirinya.
“Wae..
waeyo? Kenapa kau tertawa aneh seperti itu?”
“Tidak,
hanya ingin saja” kali ini Sang Chu sudah berhasil meredakan tawanya, ia hanya
menyeringai dan mulai menghidupkan mobilnya.
000ooo000
“Dong Kyo-ya!
Waeyo? Kau punya masalah?” tanya Joon kalem yang saat ini tengah duduk diruang
TV apartemen Dong Kyo. Dong Kyo hanya tersenyum tipis.
“Kau mau
cerita?”
“Apakah kau
orang yang sama seperti ini jika dihadapan gadis lain?” Joon yang mendengar
pertanyaan tiba-tiba Dong Kyo itu tersentak kaget.
“Waeyo?
Mukamu aneh sekali, Joonie-ya!” Kyo tertawa melihat ekspresi terkejut Joon.
“Hmmm,
memang seperti apa diriku seharusnya menurutmu dihadapan seorang gadis?”
“Hmm,
entahlah. Dulu kukira kau adalah orang yang menyebalkan, mengingat gaya
berkenalanmu diatas panggung yang menyebalkan pada waktu konser itu”
“Mwo??”
“Menurut
Sang Mi kau juga seorang magnae jahil yang suka mengerjai para Hyungmu, astaga
kurasa banyak fansmu yang meniru gayamu itu, menjadi seenaknya sendiri agar
terlihat sama sepertimu, hhmm”
“Siapa
Sang Mi? Bukan salahku jika mereka meniru gayaku,” jawab Joonie santai. Tiba-tiba
saja Joonie mencondongkan tubuhnya kearah Dong Kyo, wajah mereka berada pada jarak
yang sangat dekat sekali, Jonnie menyipitkan matanya dan menatap Dong Kyo lekat,
“Apa kau
sedang menyelidiki latar belakangku, Nona Choi?” Joonie menunjukkan senyum
miring itu lagi, ah bukan, itu terkesan seperti orang yang terkena Stroke
sedang tersenyum.
“Mwo? Untuk
apa?”
“Untuk apa
lagi? Kau pasti salah satu anggota the Jooniest. Mengaku saja! Hahahaha”
“ya!
Apa-apaan itu? the Jooniest apa?” Joon tetap tertawa sendiri sambil memandangi Dong
Kyo. Menatap gadis ini dari jelas, melihat setiap perubahan ekspresinya, sangat
menarik perhatian Joon belakangan ini.
“Mmm,..
Joonie-ya! Kau , menurutmu apa yang akan kau lakukan jika.. ah tidak lupakan
saja,” Dong Kyo mengurungkan niatnya. Bagaimanapun juga prinsip hidupnya harus tetap
ia pegang kuat-kuat, bahkan ia baru mengenal Joon sebulan ini, membagi kisah
sedihnya terhadap Joon saja sudah merupakan pelanggaran komitmen hidupnya
sendiri, apalagi kalau ia harus benar-benar menumpahkan semua isi hatinya untuk
didengarkan Joon, ia harus berpikir ulang.
“Mwo-ya?? Kau
mau menanyakan sesuatu? Kau kesulitan, kita buat mudah saja” tawar Joon.
“Hmm
baiklah, apa kau pernah berkencan?” tanya Dong Kyo tanpa berpikir panjang.
“Apa ini
ajakan untuk berkencan?” mata Joon berbinar nakal.
“Yaa! Kau
hanya tinggal menjawab, kau tidak boleh balik bertanya Joonie-ya!”
“Hmm,
mungkin akan segera terjadi,hmm”
“Apa itu
berarti kau belum pernah melakukannya?” mata Dong kyo menelisik wajah Joon tak
percaya.
“Melakukan apa? Jangan memandangiku seperti
itu jika kau tak ingin terpikat pesonaku, kau bisa jatuh hati padaku dengan
cara pandangmu yang seperti itu, nona!” cibiran Joon ini sukses membuat Dong Kyo
lantas membuang muka.
“Aish..
yang benar saja. Aku yakin kau sudah pernah melakukannya!”
“Apa yang
membuatmu yakin!”
“Tidak
mungkin pria sepertimu belum pernah melakukannya!”
“’Pria
sepertimu’? Maksudmu pria yang seperti apa, Nona?” pancing Joon kembali yang
membuat kendali diri Dong Kyo berantakan.
“Pria
tampan..”kata-kata itu meluncur bebas sebelum Dong Kyo sempat mencegahnya. Joon
menampakkan senyum itu lagi, tidak hanya bibirnya, matanya juga tersenyum.
“Aku tahu,
kau pasti akan mengakui kalau aku tampan! Aku sudah tau itu, hahahah”
“Apa kau
mau pergi berkencan dengan pria tampan ini, nona?” Kyo yang hatinya entah
mengapa sedang merasa sesak karena perkataan SangChu kemarin malam malah
menimpali sekenanya saja.
“Mungkin
aku akan menerima ajakanmu..” Jawab Dong Kyo kalem yang sukses membungkam mulut
Joon.
“Tapi aku
masih ingin hidup tenang tanpa harus berurusan dengan fans fanatikmu, the
Jooniest itu, hahaha. Tapi itu tawaran yang bagus, Tuan Cho!”
Cletak.
“Aw.. sakit
tau! Kenapa kau harus menyentil keningku, kau adalah orang ketiga yang
melakukannya padaku hari ini!” sungut Dong Kyo kesal.
“Orang
ketiga? Tidak buruk. Besok aku akan jadi yang pertama,” jawab Joon kalem.
“Kau! Kau
mau cari mati!” Dong Kyo berteriak kesal kearah Joon.
“Dong Kyo-ya!
Aku serius! Aku ingin mengajakmu berkencan, dan aku tidak menerima kata penolakan darimu!” Seketika Dong Kyo terdiam. Ia
nampak berpikir lama, memilah kata yang tepat untuk kembali beralasan, terlalu
banyak kata-kata yang berkumpul namun semuanya terlihat seperti alasan bodoh
saja sekarang. Ia sudah membuka mulut namun diurungkan lagi.
“Ayolah, Nona Choi! Tidak akan jadi seburuk itu! Kau hanya perlu pergi berdua denganku,
bukankah kau juga biasa melakukannya dengan sahabatmu itu!”
“Apakah itu
termasuk dalam hitungan berkencan, Joonie-ya?”
“Itu? itu
apa?” tanya Joon tak mengerti.
“Pergi
bersama sahabat. Apa itu termasuk dalam hitungan berkencan?”
“Terserah
kau mau menganggapnya bagaimana, yang kutahu, kau akan pergi bersamaku, besok!”
“Yak!
Apa-apaan! Memangnya kau tidak ada pekerjaan?”
“Ada! Aku
akan menjemputmu setelah pekerjaanku selesai, jadi tunggu aku. Baiklah, aku
pergi dulu, mimpikan aku malam ini, ne?” Joon mengusap puncak kepala Dong Kyo dan
membiarkan gadis itu mematung ditempat duduknya.
000ooo000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar